Oleh: Nuim Hidayat
Kaum Liberal ekstrim menafikan keberadaan Nabi. Bahkan
pada sebuah perkuliahan di Universitas Indonesia tahun 2002, seorang lulusan
IAIN Ciputat menyatakan:”Muhammad itu kan mengaku-aku aja sebagai Nabi.”
Pernyataan ini seperti pernyataan orientalis yang tidak mengakui Nabi Muhammad
saw sebagai nabi terakhir. Bagaimana memahami keimanan Nabi Muhammad ini?
Seorang tokoh Islam besar
dari Pakistan menjawabnya. Abul A’la Maududi dalam bukunya ‘Mabaadiul Islam”
(Prinsip-Prinsip Islam) mengulas secara logis masalah keimanan kepada Nabi yang
mendasar ini. Begitu pentingnya buku ini sehingga International Islamic
Federation of Student Organization menerjemahkan dalam bahasa Indonesia dan
menyebarkannya secara luas di Asia Tenggara.