Oleh : Nuim Hidayat
(Redaktur Jurnal Islamia Republika)
Hal itu diungkapkan Dr
Daud Rasyid dalam peluncuran kembali buku ‘Koreksi Terhadap Dr Harun Nasution”
di Perpustakaan Terapung, Universitas Indonesia. Menurut Daud, kader-kader
Harun di UIN/IAIN ribuan sedangkan Prof Rasjidi tidak mengkader secara serius.
“Karena memang Rasjidi bukan orang gerakan,”terang pakar Hadits ini. Disitulah
yang menjadikan pemikiran liberal sekuler Harun kini banyak mewarnai
kampus-kampus UIN.
Buku Harun ‘Islam
Ditinjau dari Berbagai Aspeknya’ yang pertama kali diterbitkan tahun 1975 itu,
menjadi buku wajib bagi mahasiswa di seluruh fakultas IAIN saat itu. “Sedangkan
buku Rasjidi hanya dicetak dan dipajang di toko-toko buku. Sehingga buku itu habis
cetakannya maka menghilang. Sedangkan buku Harun terus dicetak sampai sekarang
karena menjadi buku text book,”terang Daud.