
Mesir kini digoncang
kembali krisis akut. Kembali ke awal, seperti ketika rezim Mubarak berkuasa.
Dimana saat itu Mubarak bersama militer bersikap keras terhadap rakyatnya yang
beroposisi, khususnya Ikhwanul Muslimin. Di eranya banyak tokoh-tokoh Ikhwan
yang dibunuh, ditangkap atau dipenjara. Ia melanjutkan tradisi kekuasaan
militer dari Gamal Abdul Nasser dan Anwar Sadat.
Jendral Al Sisi setali
tiga uang dengan Mubarak. Siapa yang menentang kekuasaannya layak untuk
dibunuh. Ia tidak tahan terhadap demonstrasi dari oposisi. Beda dengan Presiden
Mursi yang sabar dan tdak menggunakan senjata menghadapi para demonstran. Kini
Al Sisi dkk melangkah ‘maju’ dengan rencana melarang kelompok Ikhwanul
Muslimin. Bila ini dilakukan, kekeruhan politik di Mesir bisa jadi panjang dan
akut.