Jumat, 21 September 2012

Musik dalam Islam: Bolehkah?



Oleh: Nuim Hidayat (Dosen STID Moh Natsir, Jakarta)

Masalah nyanyian atau musik dalam Islam seringkali menjadi kontroversi. Ada yang membolehkannya secara terbatas,tapi  ada pula yang mengharamkannya secara mutlak.  Bagaimana hukum nyanyian dan musik dalam Islam? Syekh Abdurrahman Al Baghdadi menguraikan dengan lugas dan jelas masalah ini. Berikut ringkasan  bukunya ‘Seni dalam Pandangan Islam’
.
Pakar Fiqih Islam ini menuliskan dalil-dalil dari kalangan ulama baik yang mengharamkan maupun yang membolehkan. Kemudian ia mentarjihnya dan mengambil kesimpulan. Ia berkesimpulan bahwa bagi yang telah mengkaji serius masalah hukum musik ini dan menarik suatu kesimpulan, maka itu menjadi hukum syara’ baginya.  Apakah itu haram, makruh atau mubah. Dengan kata lain, seorang mujtahid terikat dengan ijtihadnya, begitulah kaidah ushul menyatakan.

Jalaluddin Rakhmat Ternyata Pembela Pluralisme

Oleh: Nuim Hidayat (Penulis Buku Imperialisme Baru)

Insiden Sampang mencuatkan Jalaluddin Rakhmat sebagai Ketua Ijabi (Ikatan Jamaah Ahlu Bait). Pendapat-pendapatnya banyak dikutip media massa. Ternyata selain tokoh Syiah, ia adalah pembela gigih pluralisme.

Jalaluddin memang seorang tokoh yang luar biasa. Semenjak saya kuliah di IPB akhir 80’an, buku-bukunya telah menjadi kegemaran saya dan best seller di Indonesia. Saat itu tiap bukunya terbit, hampir selalu saya membelinya. Meski saya bukan penganut Syiah, tapi karena saya haus buku saat itu, saya suka membaca karyanya. Karyanya enak dibaca, bahasanya lugas dan logikanya ‘cerdas”.

Atas Nama Hawa Nafsu: Gerakan Liberalisme Denny JA dan Hanung Bramantyo


Oleh: Nuim Hidayat (Penulis Buku: Islam Liberal)

Film Cinta Terlarang Batman dan Robin, yang rencananya akan dirilis Oktober 2012 nanti, ternyata berasal dari buku kumpulan Puisi, Denny JA, Atas Nama Cinta. Bulan April 2012 lalu, salah satu tokoh Jaringan Islam Liberal ini mencoba kembali mengampanyekan liberalisme lewat puisi-puisinya dalam buku, film, seminar dan lain-lain.

Lewat bukunya yang berjudul Atas Nama Cinta, penerbit Rene Book, yang terdiri dari 216 halaman, Denny mencoba mengampanyekan pemikirannya. Perlu diketahui, penerbit Rene Book ini juga yang menerbitkan buku Irshad Mandji: Allah, Liberty and Love. Dalam karyanya ini, Denny menuliskan puisi-puisi yang intinya mengajak kepada kebebasan, pembelaan terhadap non Islam dan penyamaan agama. Puisi Denny ini memang diluncurkan besar-besaran. Selain dipromosikan besar-besaran di Gramedia beberapa bulan lalu, buku ini juga dilombakan resensinya di Majalah Tempo, dilombakan videonya, dibedah di beberapa tempat dan lain-lain. Banyak tokoh memuji buku Denny ini diantaranya Komaruddin Hidayat, Ignas Kleden, Bondan Winarno, M Sobary dan lain-lain. Beberapa tokoh menyebutnya genre baru puisi –tapi sebenarnya model puisi ini telah dimulai oleh Taufiq Ismail.