Nuim menjelaskan bahwa
ketika proklamasi kemerdekaan, justru Presiden Soekarno menerapkan sekulerisme.
“Seharusnya yang dibacakan ketika proklamasi 17 Agustus 1945 adalah Piagam
Jakarta, tapi digantikan dengan coretan-coretan yang dibuat Soekarno di rumah
panglima Jepang Laksamana Maeda. Apakah ada di dunia ini proklamasi kemerdekaan
dirumuskan dengan coret-coretan?,”tanyanya. Piagam Jakarta adalah pembukaan UUD
45, termasuk teks Pancasila, kecuali sila pertama yang telah disepakati
sebelumnya berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
"Berbuat Adillah, Karena Adil itu Lebih Dekat Kepada Taqwa" "(Ulil Albab) Mereka yang mendengarkan Perkataan, Lalu Mengikuti yang Terbaik"
Minggu, 16 Juni 2013
Mengembalikan Indonesia dalam Pangkuan Islam
Langganan:
Postingan (Atom)