Rabu, 18 Februari 2015

PM Israel Serukan Yahudi Eropa Pindah ke Israel

Setelah beberapa orang Yahudi terbunuh di Perancis dan Denmark, PM Israel Benjamin Netanyahu serukan warga Israel di Eropa pindah ke Israel.

"Ini gelombang serangan teror dapat diperkirakan akan terus berlanjut, termasuk serangan antisemitisme dan pembunuhan. Kami katakan kepada orang-orang Yahudi, untuk saudara-saudara kita, Israel adalah rumah Anda dan bahwa setiap orang Yahudi. Israel sedang menunggu Anda dengan tangan terbuka,"kata Netanyahu.

Presiden Perancis, François Hollande, menolak seruan Netanyahu itu. Ia menyatakan tidak akan membiarkan orang-orang untuk percaya bahwa orang-orang Yahudi tidak lagi memiliki tempat di Eropa. "Orang-orang Yahudi memiliki tempat mereka di Eropa dan, khususnya, di Perancis," katanya.

Begitu pula Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls - yang berbicara setelah beberapa ratus batu nisan Yahudi dirusak di sebuah pemakaman di timur Perancis - mengatakan bahwa ia menyesalkan pernyataan Netanyahu.

Sedangkan Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan pemerintahnya akan melakukan segala kemungkinan untuk memastikan situs Yahudi aman. "Kami senang dan bersyukur bahwa ada kehidupan Yahudi di Jerman lagi," kata Merkel di Berlin. "Dan kami ingin terus hidup dengan baik bersama-sama dengan orang-orang Yahudi yang berada di Jerman hari ini."

Begitu pula Kepala Rabbi Denmark, Jair Melchior. Ia mengatakan ia kecewa dengan pernyataan Netanyahu. Ia mengatakan: "Teror bukan alasan untuk pindah ke Israel.”

Sedangkan Duta Besar Denmark untuk Israel, Jesper Vahr menyatakan:  "Solusinya Yahudi Denmark tidak meninggalkan negara itu ... serangan terhadap komunitas Yahudi di Kopenhagen merupakan serangan terhadap semua warga Denmark.

Vahr juga menyatakan bahwa solusinya bukanlah dengan meninggalkan Eropa. “Kami menganggap komunitas Yahudi untuk menjadi bagian integral dari masyarakat Denmark, dan kami akan melakukan segalanya sehingga merasa aman. Ini adalah serangan pada semua warga Denmark.,"kata Vahr.

Rabbi Menachem Margolin, kepala Asosiasi Yahudi Eropa, juga mengecam seruan Netanyahu untuk migrasi massal orang Yahudi Eropa ke Israel. Ia menyerukan pemerintah Eropa untuk meningkatkan keamanan bagi sekolah-sekolah Yahudi, sinagog dan tempat lainnya.


Mantan Presiden Israel Shimon Peres juga mengritik panggilan untuk Eropa Yahudi pindah ke Israel sebagai politik. Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Times of Israel, ia mengatakan bahwa sementara ia "ingin setiap orang Yahudi yang ingin datang ke Israel untuk menyenangkan datang ... aku tidak ingin menjadi posisi politik. Jangan datang ke Israel karena posisi politik, tetapi karena Anda ingin datang dan tinggal di Israel. Israel harus tetap menjadi tanah harapan dan bukan tanah ketakutan.”  Mungkinkah negeri Israel yang dibangun dengan teror menjadi negeri harapan? Wallahu azizun hakim. * (theguardian/nh)

Tidak ada komentar: